Senin, 03 Maret 2014

Cerpen : Pengalaman Sendiri ( Curhat )

MASALAH YANG MENDAPATKAN
                   PENGALAMAN
Hujan yang turun saat itu saat deras, sehingga membuat Lana menjadi kecewa karena dia tidak bisa keluar untuk bertemu dengan teman terbaiknya. Lana sangat kangen kepada temannya itu. Ia bernama Nayra, Nayra sangat baik, perhatian. Mereka berdua sangat akrab ketika waktu masuk SMA. Lana dna Nayra selalu bersama-sama. Suatu ketika Lana dna Nayra menemukan teman baru setelah beberapa bulan di sekolah, mereka bernama Rena, Riri, Rere. Mereka berlima mulai akrab dan selalu bersama-sama. Tapi mereka berbeda kelas, Lana, Nayra dan Riri satu kelas. Sedangkan Rena dan Rere satu kelas. Walaupun mereka berlima beda kelas, namun mereka tidak memikirkan itu. Mereka tinggal di sekolah yang berasrama.
Suatu hari mereka berlima ini terjadi kesalahpahaman. Dan membuat mereka tidak saling berbicara. Padahal mereka telah berkomitmen untuk saling memberitahu apabila salah satu dari mereka mempunyai masalah. Namun, salah satu dari mereka yaitu Lana, dia mempunyai masalah tapi dia tidak menceritakan kepada teman-temannya ini. Dia hanya menceritakan kepada temannya yang lain yaitu Lala. Lana sering bercerita kepada Lala, masalah-masalah yang ia punya. Entah mengapa Lana tidak menceritakan masalah-masalahnya ini kepada teman-temannya yang lain. Namun, Lana ingin menceritakan masalah-masalahnya kepada Nayra,Rena,Riri dan Rere namun tidak menceritakan secara bersamaan. Karena Lana tahu beberapa dari mereka sibuk, jadi baru menceritakan kepada Riri.
                            ***
Lana mulai merasa tidak enak kepada teman-temannya, karena sikap mereka sudah lain atau sudah tidak seperti biasanya.
 “Hai sobat, sedang apa?” tanya Lana dengan keceriaan.
       “Hai juga Lana, lagi buat tugas.” Jawab Rena
 “Oh. Tugas apa ?” tanya Lana
      “Matematika. Memangnya ibu guru tidak memberikan tugas kepada kalian?” tanya Rena.
 “Oh, matematika. Sudah. kami sudah membuatnya di kelas, hanya sebagai latihan soal saja.Iya kan Nay?” jawab Lana
      “Hm (kaget, karena serius membaca novel). Iya, kami telah menyelesaikanya di kelas tadi.” Jawab Nayra
 “Haha. Kaget ya? Maaf. Kamu terlalu serius membaca sih..”. canda Lana. Hai Riri, sedang apa?” tanya Lana
      “Hm, hai juga. Tidak buat apa-apa! Memang penting buat kamu?” jawab Riri dengan nada agak sinis.
     “Oh, begitu ya. Tidak juga, maaf sudah mengganggu.” Balas Lana dengan muka yang rasa bersalah.
            Suatu hari Lana duduk sendirian di tempat biasa mereka berlima berkumpul. Lana memikirkan bagaimana cara untuk  menyelesaikan masalah ini, namun lama-kelamaan Lana merasa pusing karena memikirkan masalah ini. Lana ingin sekali bersama-sama dengan mereka lagi.
Waktu terus berjalan, semakin hari Lana semakin rasa ada yang aneh dari Rena dan Rere.Namun, Lana tidak mau menyampaikannya kepada mereka berdua. Lana hanya bisa melihat sikap mereka dan menyimpannya dalam hati. Lana orangnya menyimpan perasaan, dan gampang sakit hati.
                                    ***
            Suatu hari, kesalahpahaman terjadi ini juga terjadi pada Lana. Lana terjadi kesalahpahaman dengan Rere. Kesalahpahaman ini membuat mereka berdua tidak saling menegor, mereka saling cuek. Lana bingung dengan sikap Rere yang begitu. Suatu ketika Rena dan Lana bercerita.
 “Kenapa sikap kamu sudah berubah?” tanya Lana
          “Ha? (kaget) Berubah bagaimana? Perasaan kamu saja.” Jawab Rena
 “Sikapmu sudah berbeda. ” jawab Lana dengan raut yang sedih
      “ Aku berpikir kamu yang telah berubah ! Kamu selalu menjauhi kami.”Kamu kenapa?” balas Rena
 “ Ha? (kaget dan berpikir) Aku begitu karena, aku pikir kalian yang menjauhi diriku.” Jawab Lana
       “OK. Sekarang kita semua salah, dan terjadi kesalahpahaman. Namun,Lana kamu dengan Rere kenapa? Kata Rere kamu menjauhi dia, dan kamu juga sudah berbuat salah kepadanya? Apakah benar?” jawab Rena.
 “OK. Aku juga bingung kenapa sikap Rere padaku berbeda. (pikir-pikir) Iya, aku yang salah. Namun, itu hanya kesalahpahaman juga.” Jawab Lana dengan muka yang sedih
      “Aku tidak mau lagi kita begini. Aku harap kamu mau meminta maaf pada Rere secara langsung ! Tidak lewat pesan teks (SMS).” Jawab Rena
 “Baiklah. Tapi, jangan dulu sekarang, aku masih belum siap.” Jawab Lana
       “ Baiklah. Secepat mungkin !” tegas Rena
                                         ***
            Dua minggu kemudian Lana datang kepada Rere untuk minta maaf. Dan akhirnya mereka pun kembali seperti dulu.
 “Re, aku mau minta maaf.” Kata Lana
    “ Ha ? (heran). Buat apa kamu minta maaf?” tanya Rere tapi dia sudah malu karena teman-teman yang bergurau.
 “Iya, aku minta maaf pada kejadian itu.” Kata Lana
     “ Ok, aku maafkan kamu.” Jawab Rere
 “ Benarkah?” tanya Lana yang penuh kegembiraan
      “ Iya, benar. “ jawab Rere dengan senyum yang malu.
            Mereka pun menjalani sehari-hari mereka seperti biasanya. Suatu ketika, Lana mendapat masalah lagi. Masalah ini sangat parah dan hanya Lana lah yang mengetahuinya. Lana ingin menceritakan kepada teman-teman dekatnya, namun dia tidak bisa menceritakan kepada mereka. Menurut Lana ini sangat pribadi. Lana tidak mau teman-temannya terlibat pada masalahnya, dia ingin hanya dia yang merasakan sakit hati yang perih sekali.
            Dalam hati Lana berkata : “ Oh TUHAN, aku ingin mengatakan kepada mereka teman-temanku. Namun, aku belum siap untuk mengatakannya. Dan aku juga ingin menyelesaikan masalah ini dengan orang-orang itu, ingin menceritakan yang sebenarnya kepada mereka karena mereka tidak tahu yang terjadi dalam hidupku.”
                                                                           ***
            Suatu hari kemudian, Lana bercerita kepada Lala. Dia selalu menceritakan semua masalahnya kepada Lala. Entah kenapa, Lana tidak menceritakan masalahnya yang berat itu kepada Lala. Tapi, yang dia ceritakan tentang sikap dari teman-temannya yang telah berubah.
 “ Lala, aku perhatikan Rena, Rere, Nayra telah berubah.” Kata Lana
    “ Tidak mungkin, itu hanya perasaan kamu saja. Tapi hubungan kalian bagaimana?” Jawab Lala
 “ Iya, mungkin hanya perasaan aku saja. Baik-baik saja, namun tidak seperti yang dulu.” Kata Lana
    “ Iya, baguslah.” Jawab Lala
            Suatu hari mereka pulang sekolah bersamaan, makan siang juga bersamaan. Rasanya hari itu merupakan hari spesial bagi Lana. Karena sudah lama dia tidak merasakan hal seperti itu. Lana merasa senang sekali.
            Tiba-tiba muka Lana langsung berubah menjadi sedih yang awalnya ceria sekali. Lana sedih ketika melihat sikap dari Rena dan Rere yang hanya memikirkan diri mereka sendiri. Lana sudah tidak sabar untuk menceritakannya kepada Rena, namun ada kendala terus. Lana hanya bisa menceritakan kepada Lala.
       “ Hai Lana, bagaimana ? Kamu baik-baik sajakan?” tanya Lala.
 “ Hai juga Lala. Ya, seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja.” Jawab Lana dengan muka yang cemberut
        “ Ok. Tapi muka kamu cemberut? Kamu jangan berbohong, ceritakanlah.” Tanya Lala
 “ Oh ok, begini La. Tadi kami, pulang sekolah, makan siang sama-sama. Aku kangen sekali dengan masa-masa itu. Namun, ada yang membuat aku jadi begini karena Rena dan Rere.” Jawab Lana
         “ Oh begitu ya. Kamu sudah bercerita dengan Rena ?” kata Lala
 “ Belum La. Sepertinya Rena selalu sibuk, sibuk dengan tugasnya, teman-temannya.” Balas Lana
          “ Kamu ini, jangan langsung pesimis. Coba terus, atau malam ini saja. Coba kamu pergi ke ruangnya sekarang.” Kata Lala dengan menyematkan Lana
 “ Bukannya pesimis, tapi aku sudah tidak enak juga. Ok Lala, aku akan mencobanya sekarang.” Jawab Lana
      “ Pergilah sekarang juga, jangan sampai dia sudah tidur.” Kata Lala
 “ Ok, aku pergi ya. ” Jawab Lana
            Hari-hari pun dijalani Lana penuh dengan beban, dia tidak pernah menceritakan semua masalahnya kepada orang, hanya masalah yang bisa dia percayakan kepada orang. Lana hanya bisa melihat teman-temannya menjalin kebersamaan dengan yang lain, Lana sebenarnya ingin seperti mereka. Namun, dia berpikir dengan siapa dia bersama-sama seperti teman yang lain. Suatu hari ada teman Lana yang bernama Tata, bercerita tentang kehidupan teman-temannya. Setelah Lana mendengar curahan hati Tata, ternyata apa yang dialami oleh Tata sama seperti yang dialami oleh Lana sendiri.
     “ Lana, aku kecewa dengan teman-temanku” kata Tata dengan muka yang kecewa
 “Kenapa memangnya? Mereka melakukan apa terhadap kamu?” tanya Lana
      “ Aku selalu membuat mereka bahagia,tertawa dengan kekonyolan ku. Tapi entah mengapa saat aku membutuhkan mereka, mereka tidak ada untukku.Aku sangat kecewa.” Jawab Tata
 “Aku juga sering begitu, tapi aku tidak terlalu menampak bahwa aku kecewa terhadap mereka.” Kata Lana
          “ Ok. Baiklah mulai dari sekarang aku tidak akan bersama dengan mereka.” Kata Tata
 “ Ok. Cobalah dulu. Untuk bersabar dengan sikap mereka. Aku mengerti dengan perasaanmu.” Jawab Lana
        “ Ok baiklah.” Kata Tata
                                           ***
            Mereka mendapat kabar gembira, bahwa mereka akan pergi ke suatu tempat mengadakan suatu kegiatan di sebuah Resort milik dari Rena. Lana sudah tidak sabar untuk segera pergi ke kegiatan tersebut, Lana telah menyusun rencana.Kegiatan pun tiba, mereka semua siswa bersiap untuk pergi. Ketika naik di bus, di dalam bus itu satu kelas jadi merasa seru. Perjalanannya jauh dari asrama mereka, dan ketika di perjalanan ternyata hari sudah gelap. Dan di dalam bus, Lana dan teman-temannya yang duduk di bagian belakang bercanda ketika melihat kebersamaan saat itu. Setelah tiba di Resort, semua merasa kelelahan karena perjalanan yang jauh.
Sampailah mereka di tempat kegiatan. Setelah sampai, mereka melanjutkan sebuah kegiatan yang merupakan klimaks dari perjalanan mereka. Dan ada sebuah kegiatan dimana mereka saling memaafkan dengan teman-teman mereka. Lana ingin meminta maaf pada Arin dan Retha. Sebelumnya, Lana saling memaafkan dengan teman-temannya dan akhirnya kepada Arin dan Retha.
 “ Arin, aku minta maaf ya. Aku minta maaf yang lalu, aku merasa bersalah.” kata Lana (Lana akhirnya meneteskan airmatanya karena tidak bisa menahannya)
      “ Ok. Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf ya.” Jawab Arin (sambil menahan airmata karena tidak mau dilihat menangis)
 “ Retha, aku minta maaf. Aku merasa bersalah masalah yang lalu.” Kata Lana (Lana juga menangis)
       “ Ok. Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf ya.” Jawab Retha
            Setelah kegiatan tersebut berakhir, mereka tidur masal dengan bersesak-sesakan dan cuaca yang panas membuat mereka hampir tidak tertidur karena cuaca yang panas. Dan keesokan harinya sebagian mandi di pantai dan lainnya hanya duduk-duduk santai.
Setelah selesai mandi, mereka sarapan dan persiapan untuk pulang ke asrama dan akan pulang ke tempat masing-masing. Di perjalanan juga mereka seru-seruan di dalam bus. Dan mereka pun sampai di asrama dan berpisah satu sama lain untuk pergi ke tempat masing-masing untuk berakhir pekan.   Minggu berikutnya, Lana sudah mulai menjalani kegiatannya dengan gembira. Karena bebannya mulai terkurang karena dia sudah minta maaf pada Arin dan Retha. Dan Lana sudah mulai saling menegor lagi dengan mereka.
***
           
            Akhirnya, masalah-masalah yang dihadapi oleh Lana bisa terselesaikan dan Lana bisa menjalani kehidupannya seperti dulu dengan beban yang mulai terkurang. Lana bisa mendapat pengalaman dari masalah-masalah yang dia hadapi, dan dari semua ini Lana mendapat hikmah. Kehidupan Lana hari demi hari terus dijalani dengan penuh sukacita.
TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar