MASALAH
YANG MENDAPATKAN
PENGALAMAN
Hujan yang turun saat itu saat
deras, sehingga membuat Lana menjadi kecewa karena dia tidak bisa keluar untuk
bertemu dengan teman terbaiknya. Lana sangat kangen kepada temannya itu. Ia
bernama Nayra, Nayra sangat baik, perhatian. Mereka berdua sangat akrab ketika
waktu masuk SMA. Lana dna Nayra selalu bersama-sama. Suatu ketika Lana dna
Nayra menemukan teman baru setelah beberapa bulan di sekolah, mereka bernama Rena,
Riri, Rere. Mereka berlima mulai akrab dan selalu bersama-sama. Tapi mereka
berbeda kelas, Lana, Nayra dan Riri satu kelas. Sedangkan Rena dan Rere satu
kelas. Walaupun mereka berlima beda kelas, namun mereka tidak memikirkan itu.
Mereka tinggal di sekolah yang berasrama.
Suatu hari mereka berlima ini
terjadi kesalahpahaman. Dan membuat mereka tidak saling berbicara. Padahal
mereka telah berkomitmen untuk saling memberitahu apabila salah satu dari
mereka mempunyai masalah. Namun, salah satu dari mereka yaitu Lana, dia
mempunyai masalah tapi dia tidak menceritakan kepada teman-temannya ini. Dia
hanya menceritakan kepada temannya yang lain yaitu Lala. Lana sering bercerita
kepada Lala, masalah-masalah yang ia punya. Entah mengapa Lana tidak
menceritakan masalah-masalahnya ini kepada teman-temannya yang lain. Namun, Lana
ingin menceritakan masalah-masalahnya kepada Nayra,Rena,Riri dan Rere namun
tidak menceritakan secara bersamaan. Karena Lana tahu beberapa dari mereka
sibuk, jadi baru menceritakan kepada Riri.
***
Lana mulai merasa tidak enak kepada
teman-temannya, karena sikap mereka sudah lain atau sudah tidak seperti
biasanya.
“Hai sobat, sedang apa?” tanya Lana dengan
keceriaan.
“Hai juga Lana, lagi buat tugas.” Jawab
Rena
“Oh. Tugas apa ?” tanya Lana
“Matematika. Memangnya ibu guru tidak
memberikan tugas kepada kalian?” tanya Rena.
“Oh, matematika. Sudah. kami sudah membuatnya
di kelas, hanya sebagai latihan soal saja.Iya kan Nay?” jawab Lana
“Hm
(kaget, karena serius membaca novel). Iya, kami telah menyelesaikanya di kelas
tadi.” Jawab Nayra
“Haha. Kaget ya? Maaf. Kamu terlalu serius
membaca sih..”. canda Lana. Hai Riri, sedang apa?” tanya Lana
“Hm,
hai juga. Tidak buat apa-apa! Memang penting buat kamu?” jawab Riri dengan nada
agak sinis.
“Oh, begitu ya. Tidak juga, maaf sudah
mengganggu.” Balas Lana dengan muka yang rasa bersalah.
Suatu
hari Lana duduk sendirian di tempat biasa mereka berlima berkumpul.
Lana memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan
masalah ini, namun lama-kelamaan Lana merasa pusing karena memikirkan masalah
ini. Lana ingin sekali bersama-sama dengan mereka lagi.
Waktu terus berjalan, semakin
hari Lana semakin rasa ada yang aneh dari Rena dan Rere.Namun, Lana tidak mau
menyampaikannya kepada mereka berdua. Lana hanya bisa melihat sikap mereka dan
menyimpannya dalam hati. Lana orangnya menyimpan perasaan, dan gampang sakit
hati.
***
Suatu
hari, kesalahpahaman terjadi ini juga terjadi pada Lana. Lana terjadi
kesalahpahaman dengan Rere. Kesalahpahaman ini membuat mereka berdua tidak
saling menegor, mereka saling cuek. Lana bingung dengan sikap Rere yang begitu.
Suatu ketika Rena dan Lana bercerita.
“Kenapa sikap kamu sudah berubah?” tanya Lana
“Ha? (kaget) Berubah bagaimana? Perasaan kamu
saja.” Jawab Rena
“Sikapmu sudah berbeda. ” jawab Lana dengan
raut yang sedih
“
Aku berpikir kamu yang telah berubah ! Kamu selalu menjauhi kami.”Kamu kenapa?”
balas Rena
“ Ha? (kaget dan berpikir) Aku begitu karena,
aku pikir kalian yang menjauhi diriku.” Jawab Lana
“OK. Sekarang kita semua salah, dan terjadi
kesalahpahaman. Namun,Lana kamu dengan Rere kenapa? Kata Rere kamu menjauhi
dia, dan kamu juga sudah berbuat salah kepadanya? Apakah benar?” jawab Rena.
“OK. Aku juga bingung kenapa sikap Rere padaku
berbeda. (pikir-pikir) Iya, aku yang
salah. Namun, itu hanya kesalahpahaman juga.” Jawab Lana dengan muka yang sedih
“Aku tidak mau lagi kita begini. Aku harap
kamu mau meminta maaf pada Rere secara langsung ! Tidak lewat pesan teks
(SMS).” Jawab Rena
“Baiklah. Tapi, jangan dulu sekarang, aku
masih belum siap.” Jawab Lana
“
Baiklah. Secepat mungkin !” tegas Rena
***
Dua
minggu kemudian Lana datang kepada Rere untuk minta maaf. Dan akhirnya mereka
pun kembali seperti dulu.
“Re, aku mau minta maaf.” Kata Lana
“ Ha ? (heran). Buat apa kamu
minta maaf?” tanya Rere tapi dia sudah malu karena teman-teman yang bergurau.
“Iya, aku minta maaf pada kejadian itu.” Kata
Lana
“
Ok, aku maafkan kamu.” Jawab Rere
“ Benarkah?” tanya Lana yang penuh kegembiraan
“
Iya, benar. “ jawab Rere dengan senyum yang malu.
Mereka
pun menjalani sehari-hari mereka seperti biasanya. Suatu ketika, Lana mendapat
masalah lagi. Masalah ini sangat parah dan hanya Lana lah yang mengetahuinya.
Lana ingin menceritakan kepada teman-teman dekatnya, namun dia tidak bisa
menceritakan kepada mereka. Menurut Lana ini sangat pribadi. Lana tidak mau
teman-temannya terlibat pada masalahnya, dia ingin hanya dia yang merasakan
sakit hati yang perih sekali.
Dalam
hati Lana berkata : “ Oh TUHAN, aku ingin
mengatakan kepada mereka teman-temanku. Namun, aku belum siap untuk
mengatakannya. Dan aku juga ingin menyelesaikan masalah ini dengan orang-orang
itu, ingin menceritakan yang sebenarnya kepada mereka karena mereka tidak tahu
yang terjadi dalam hidupku.”
***
Suatu
hari kemudian, Lana bercerita kepada Lala. Dia selalu menceritakan semua
masalahnya kepada Lala. Entah kenapa, Lana tidak menceritakan masalahnya yang
berat itu kepada Lala. Tapi, yang dia ceritakan tentang sikap dari
teman-temannya yang telah berubah.
“ Lala, aku perhatikan Rena, Rere, Nayra telah
berubah.” Kata Lana
“
Tidak mungkin, itu hanya perasaan kamu saja. Tapi hubungan kalian bagaimana?”
Jawab Lala
“ Iya, mungkin hanya perasaan aku saja.
Baik-baik saja, namun tidak seperti yang dulu.” Kata Lana
“
Iya, baguslah.” Jawab Lala
Suatu
hari mereka pulang sekolah bersamaan, makan siang juga bersamaan. Rasanya hari
itu merupakan hari spesial bagi Lana. Karena sudah lama dia tidak merasakan hal
seperti itu. Lana merasa senang sekali.
Tiba-tiba
muka Lana langsung berubah menjadi sedih yang awalnya ceria sekali. Lana sedih
ketika melihat sikap dari Rena dan Rere yang hanya memikirkan diri mereka
sendiri. Lana sudah tidak sabar untuk menceritakannya kepada Rena, namun ada
kendala terus. Lana hanya bisa menceritakan kepada Lala.
“
Hai Lana, bagaimana ? Kamu baik-baik sajakan?” tanya Lala.
“ Hai juga Lala. Ya, seperti yang kamu lihat
aku baik-baik saja.” Jawab Lana dengan muka yang cemberut
“
Ok. Tapi muka kamu cemberut? Kamu jangan berbohong, ceritakanlah.” Tanya Lala
“ Oh ok, begini La. Tadi kami, pulang sekolah,
makan siang sama-sama. Aku kangen sekali dengan masa-masa itu. Namun, ada yang
membuat aku jadi begini karena Rena dan Rere.” Jawab Lana
“ Oh begitu ya. Kamu sudah bercerita dengan
Rena ?” kata Lala
“ Belum La. Sepertinya Rena selalu sibuk,
sibuk dengan tugasnya, teman-temannya.” Balas Lana
“ Kamu ini, jangan langsung pesimis. Coba
terus, atau malam ini saja. Coba kamu pergi ke ruangnya sekarang.” Kata Lala
dengan menyematkan Lana
“ Bukannya pesimis, tapi aku sudah tidak enak
juga. Ok Lala, aku akan mencobanya sekarang.” Jawab Lana
“
Pergilah sekarang juga, jangan sampai dia sudah tidur.” Kata Lala
“ Ok, aku pergi ya. ” Jawab Lana
Hari-hari
pun dijalani Lana penuh dengan beban, dia tidak pernah menceritakan semua
masalahnya kepada orang, hanya masalah yang bisa dia percayakan kepada orang.
Lana hanya bisa melihat teman-temannya menjalin kebersamaan dengan yang lain,
Lana sebenarnya ingin seperti mereka. Namun, dia berpikir dengan siapa dia
bersama-sama seperti teman yang lain. Suatu hari ada teman Lana yang bernama
Tata, bercerita tentang kehidupan teman-temannya. Setelah Lana mendengar
curahan hati Tata, ternyata apa yang dialami oleh Tata sama seperti yang
dialami oleh Lana sendiri.
“
Lana, aku kecewa dengan teman-temanku” kata Tata dengan muka yang kecewa
“Kenapa memangnya? Mereka melakukan apa
terhadap kamu?” tanya Lana
“ Aku
selalu membuat mereka bahagia,tertawa dengan kekonyolan ku. Tapi entah mengapa
saat aku membutuhkan mereka, mereka tidak ada untukku.Aku sangat kecewa.” Jawab
Tata
“Aku juga sering begitu, tapi aku tidak
terlalu menampak bahwa aku kecewa terhadap mereka.” Kata Lana
“ Ok. Baiklah mulai dari sekarang aku tidak akan bersama dengan mereka.”
Kata Tata
“ Ok. Cobalah dulu. Untuk bersabar dengan
sikap mereka. Aku mengerti dengan perasaanmu.” Jawab Lana
“
Ok baiklah.” Kata Tata
***
Mereka
mendapat kabar gembira, bahwa mereka akan pergi ke suatu tempat mengadakan
suatu kegiatan di sebuah Resort milik dari Rena. Lana sudah tidak sabar untuk
segera pergi ke kegiatan tersebut, Lana telah menyusun rencana.Kegiatan pun
tiba, mereka semua siswa bersiap untuk pergi. Ketika naik di bus, di dalam bus
itu satu kelas jadi merasa seru. Perjalanannya jauh dari asrama mereka, dan
ketika di perjalanan ternyata hari sudah gelap. Dan di dalam bus, Lana dan
teman-temannya yang duduk di bagian belakang bercanda ketika melihat
kebersamaan saat itu. Setelah tiba di Resort, semua merasa kelelahan karena
perjalanan yang jauh.
Sampailah mereka di tempat
kegiatan. Setelah sampai, mereka melanjutkan sebuah kegiatan yang merupakan
klimaks dari perjalanan mereka. Dan ada sebuah kegiatan dimana mereka saling
memaafkan dengan teman-teman mereka. Lana ingin meminta maaf pada Arin dan
Retha. Sebelumnya, Lana saling memaafkan dengan teman-temannya dan akhirnya
kepada Arin dan Retha.
“ Arin, aku minta maaf ya. Aku minta maaf yang
lalu, aku merasa bersalah.” kata Lana (Lana akhirnya meneteskan airmatanya
karena tidak bisa menahannya)
“
Ok. Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf ya.” Jawab Arin (sambil menahan airmata
karena tidak mau dilihat menangis)
“ Retha, aku minta maaf. Aku merasa bersalah
masalah yang lalu.” Kata Lana (Lana juga menangis)
“
Ok. Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf ya.” Jawab Retha
Setelah
kegiatan tersebut berakhir, mereka tidur masal dengan bersesak-sesakan dan
cuaca yang panas membuat mereka hampir tidak tertidur karena cuaca yang panas.
Dan keesokan harinya sebagian mandi di pantai dan lainnya hanya duduk-duduk
santai.
Setelah selesai mandi, mereka sarapan
dan persiapan untuk pulang ke asrama dan akan pulang ke tempat masing-masing.
Di perjalanan juga mereka seru-seruan di dalam bus. Dan mereka pun sampai di
asrama dan berpisah satu sama lain untuk pergi ke tempat masing-masing untuk
berakhir pekan. Minggu berikutnya, Lana
sudah mulai menjalani kegiatannya dengan gembira. Karena bebannya mulai
terkurang karena dia sudah minta maaf pada Arin dan Retha. Dan Lana sudah mulai
saling menegor lagi dengan mereka.
***
Akhirnya,
masalah-masalah yang dihadapi oleh Lana bisa terselesaikan dan Lana bisa
menjalani kehidupannya seperti dulu dengan beban yang mulai terkurang. Lana
bisa mendapat pengalaman dari masalah-masalah yang dia hadapi, dan dari semua
ini Lana mendapat hikmah. Kehidupan Lana hari demi hari terus dijalani dengan
penuh sukacita.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar